Teknik
Pengambilan Sampel
Cara pengumpulan data ada dua,
yaitu sensus dan sampling. Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil
setiap elemen populasi berkarakteristik sama. Karena sensus sulit dilakukan
maka dipilihlah sampling.
Sampling adalah cara atau
teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil melalui cara tertentu yang mewakili populasi. Sampel yang
diambil juga harus mencerminkan populasi sesungguhnya. Populasi adalah kumpulan
objek dengan karakteristik yang sama. Setiap anggota populasi memiliki peluang
yang sama untuk diambil menjadi sampel, hal ini.dikenal dengan istilah
“probabilitas sampling”. Untuk menerangkan karakteristik dari populasi dan
sampel, digunakan istilah parameter dan statistik. Karena parameter secara
akurat sulit dicari, maka kita menggunakan penaksiran parameter. Penaksiran
parameter ini adalah penaksiran rata-rata populasi diambil dari rata-rata
sampel. Pengambilannya dari mean, simpangan baku, dan varian. Alasan dipilihnya
sampling:
1.
Objek penelitian yang
homogen.
2.
Objek penelitian yang
mudah rusak.
3.
Penghematan biaya dan
waktu, serta faktor ekonomis.
4.
Masalah ketelitian dan
ukuran populasi.
Sebutan dari suatu sampel
biasanya mengikuti teknik yang digunakan. Metode sampling pada dasarnya dibedakan
menjadi dua, yaitu sampling random dan sampling nonrandom.
Sampling nonrandom (sampling
nonprobabilitas) adalah cara pengambilan sampel yang semua objek populasinya
tidak memiliki kesempatan sama untuk dipilih untuk menjadi sampel. Sifat dari
sampling nonrandom adalah subjektif. Yang termasuk sampling nonrandom antara
lain: sampling kuota, sampling pertimbangan, dan sampling seadanya.
Sampling random (acak) adalah
lawan dari sampling nonrandom. Sampling random ini bersifat objektif. Yang
termasuk sampling random adalah sampling berlapis, sampling sistematis, dan
sampling kelompok.
Pembagian dari sampling random
sebagai berikut:
1.
Sampling random
sederhana masih berbentuk sederhana. Sampling random sederhana
dilakukan bila: Elemen yang bersangkutan homogen dan hanya diketahui identitas-identitas
dari satuan elemen dalam populasi. Dua metode yang digunakan
a. Metode
undian
b. Metode
tabel random
2.
Sampling Stratified
(sampling berlapis)
Sampling
berlapis dilakukan bila: elemen populasi heterogen, ada kriteria yang dijadikan
dasar untuk membuat populasi dalam stratum, ada data mengenai kriteria yang
dijadikan stratifikasi, dan diketahui dengan tepat jumlah satuan individu dari
setiap stratum. Proses pengerjaan:
1.
Membagi populasi menjadi stratum.
2.
Mengambil sampel secara acak dari tiap stratum. Banyaknya
unsur dalam tiap stratum boleh sebanding atau tidak dengan jumlah stratum.
3.
Menggabungkan hasil pengambilan sampel dari tiap stratum
menjadi satu sampel.
Contoh: diperlukan sampel berukuran 169 tentang pelajar
laki-laki SLTA. Misalkan seluruhnya ada 3 SLTA, dengan banyak pelajar sbb: 2756
pelajar SMA, 3826 pelajar SPG, dan 1473 pelajar STM.
Kita punya strata dengan perbandingan SMA: SPG: STM =
2758: 3826: 1473. Jumlahnya 8057. Maka dari strata SMA diambil 2758/ 8057 * 169
= 58, dari SPG 3826/ 8057 *169= 80, dari STM diambil 1473/ 8057 * 169= 31.
3.
Sampling
systematic (sampling sistematis)
Bentuk
sampling random yang mengambil elemen yang akan diselidiki berdasar
urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara teratur. Sampling
sistematis dapat dilakukan bila: identifikasi (nama tiap elemen) dalam bentuk
daftar dan dapat diberi nomor serta polanya teratur. Proses pengerjaan:
1.
Jumlah elemen dalam populasi dibagi dengan jumlah unsur
yang diinginkan sehingga diperoleh subpopulasi dengan elemen yang sama.
2.
Dari subpopulasi pertama dipilih anggota dari sampel yang
diinginkan.
3.
Anggota dari subsampel pertama dijadikan sebagai titik
acuan untuk memilih sampel berikutnya. Contoh:
Para langganan telepon nama-namanya sudah dibukukan dalam
buku telepon. Untuk mengambil sampel tentang para langganan, secara sistematis
dapat diambil dari daftar nama di dalam buku tersebut.
4. Sampling cluster (sampling kelompok)
Populasi dibagi dalam kelompok dengan aturan
tertentu, seperti batas alam dan wilayah administrasi. Tahapan pengerjaan:
1.
Membagi populasi dalam sub kelompok.
2.
Memilih satu atau sejumlah kelompok dari kelompok yang
ada secara acak.
3.
Menentukan sampel dari kelompok yang terpilih secara
acak.
Contoh:
untuk meneliti pendapatan
keluarga di suatu daerah, sampling kelompok dapat dilakukan. Umpamakan daerah
terdiri dari kota, kota terdiri dari kecamatan, kecamatan terdiri dari desa,
dan desa terdiri dari rukun tetangga. Untuk mendapatkan sampel kelompok
mula-mula secara acak diambil dari kota, dari tiap kota dalam sampel, disebut
kota sampel, secara acak diambil kecamatan. Banyak kecamatan yang diambil dari
tiap kota sampel mungkin sama banyak, mungkin pula berbeda. Sekarang didapat kecamatan
sampel. Selanjutnya dari kecamatan sampel secara acak diambil desa, untuk
mendapatkan desa sampel. Akhirnya dari tiap desa sampel secara acak pula
diambil rukun tetangga sampel. Keluarga-keluarga yang ada di dalam desa inilah
yang diambilmenjadi sampel kelompok.
Komentar